Limbah
sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil
pertanian. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga
limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu
kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan
bahkan gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan
sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan
limbah yang mengganggu lingkungan. Sekam padi merupakan lapisan keras yang
meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea
yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari
butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam
dikategorikan sebagai biomassa yang dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.
digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.
Dari
proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari
bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap hari ya.
Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 1. Dengan komposisi kandungan kimia seperti tersebut pada tabel 1, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan di antaranya: (a) sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama
kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia, (b) sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2 ) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi,husk-board dan campuran pada industry bata merah, (c) sebagai sumber energy panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 kalori.
bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap hari ya.
Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 1. Dengan komposisi kandungan kimia seperti tersebut pada tabel 1, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan di antaranya: (a) sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama
kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia, (b) sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2 ) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi,husk-board dan campuran pada industry bata merah, (c) sebagai sumber energy panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 kalori.
Untuk
lebih memudahkan diversifikasi penggunaan sekam, maka sekam perlu dipadatkan
menjadi bentuk yang lebih sederhana, praktis dan tidak voluminous. Bentuk
tersebut adalah arang sekam maupun briket arang sekam. Arang sekam dapat dengan
mudah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang tidak berasap dengan nilai
kalori yang cukup tinggi. Briket arang sekam mempunyai manfaat yang lebih luas
lagi yaitu di samping sebagai bahan bakar ramah lingkungan, sebagai media
tumbuh tanaman hortikultura khususnya tanaman bunga.
PROSES
PEMBUATAN ARANG SEKAM
1. Sekam merupakan bahan dasar untuk membuat arang sekam dan briket arang sekar.
2. Membuat bara api dengan kayu kering untuk membuat arang sekam.
3. Setelah membuat bara api kemudian bara api ditutup dengan cerobong pembuat arang sekam.
4. Kemudian cerobong ditutup dengan sekam kering.
5. Sekam yang sudah sebagian menjadi arang sekam.
6. Arang sekam telah jadi dan siap digunakan untuk pembuatan briket arang sekam.
1. Sekam merupakan bahan dasar untuk membuat arang sekam dan briket arang sekar.
2. Membuat bara api dengan kayu kering untuk membuat arang sekam.
3. Setelah membuat bara api kemudian bara api ditutup dengan cerobong pembuat arang sekam.
4. Kemudian cerobong ditutup dengan sekam kering.
5. Sekam yang sudah sebagian menjadi arang sekam.
6. Arang sekam telah jadi dan siap digunakan untuk pembuatan briket arang sekam.
PROSES
PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM
Cara membuat adonan briket arang sekam, dengan ditambahkan air dan perekat
(tanah liat/ tepung kanji). Cara mencetak briket secara manual dan hidrolik. Setelah briket jadi selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah briket kerina siap diaunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan briket untuk tungku/kompor briket arang sekam. Mahalnya harga briket dikarenakan sistem pencetakannya masih secara manual. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian
Cara membuat adonan briket arang sekam, dengan ditambahkan air dan perekat
(tanah liat/ tepung kanji). Cara mencetak briket secara manual dan hidrolik. Setelah briket jadi selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah briket kerina siap diaunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan briket untuk tungku/kompor briket arang sekam. Mahalnya harga briket dikarenakan sistem pencetakannya masih secara manual. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar