Limbah/sampah organik merupakan barang
yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya,
tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah
organik adalah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi
bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (kompos). Kompos merupakan hasil
pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah,
dan lainnya.
Limbah organik berasal dari makhluk
hidup baik itu manusia, hewan dan tumbuhan. Limbah/sampah organik sendiri
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sampah organik
basah, yaitu sampah yang mempunyai tingkat kandungan air yang tinggi. Seperti
sisa sayuran dan kulit buah.
b. Sampah organik
kering, sampah yang mempunyai tingkat kandungan air yang rendah. Seperti
dedaunan kering dan kayu atau ranting.
Dampak Sampah Organik
Ø Dampak terhadap Kesehatan
Dapat menyebabkan
beberapa penyakit diantaranya adalah penyakit diare, kolera, demam beradara,
tifus menyebar dengan cepat dikarenakan virus yang berasal dari pengolahan
sampah yang tidak tepat.
Ø Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah
yang masuk ke dalam sungai akan mencemari air sungai tersebut. Sehingga
berbagai organisme, ikan salah satunya akan mati dan menyebabkan perubaha
ekosistem karena sebagian organisme tersebut punah/lenyap.
Limbah organik ini dapat kita
manfaatkan untuk di daur ulang menjadi sebuah pupuk kompos. Pupuk kompos adalah
pupuk yang berasal dari bahan organik dan mudah terurai. Contohnya saja pupuk
kompos dari dedaunan tanaman. Kita pasti sering melihat daun-daun yang gugur
dari pohonnya berserakan dijalanan bahkan dihalaman rumah kita sendiri.
Daun-daun tersebut, jangan dibakar langsung lebih baik kita manfaatkan untuk
dibuat pupuk kompos yang bermanfaat untuk tanaman.
Pupuk kompos ini juga tidak merusak
lingkungan dan berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang
diperlukan tanaman akan banyak tersedia. Mikroba dalam pupuk kompos akan membantu penyerapan zat makan yang
dibutuhkan. Tanah juga akan menjadi lebih gembur yang menghasilkan bunga-bunga
berkembang dan tanaman menjadi tumbuh subur sehingga akan terlihat alami dan hawanya
terasa segar karena oksigen yang dihasilkan tumbuhan. Kita dapat membuat pupuk
kompos sendiri dengan memanfaatkan bahan organik.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
·
Daun-daun
baik yang kering maupun yang hijau
·
Bak
atau drum plastic
·
Karung
goni
·
Tanah
Cara membuatnya :
1. Bak
atau drum plastic diisi dengan tanah, tidak usah terlalu banyak karena hanya
untuk lapisan bawah
2. Masukkan
dedaunan-dedaunan pada bak atau drum plastic yang telah dilapisi tanah
3. Tambahkan
satu lapisan tanah diatas dedaunan dan biarkan mikroba aktif dalam tanah
bekerja mengolah sampah menjadi kompos.
4. Ulangi
proses nomor 2 dan 3 untuk lapisan selanjutnya. Tutup drum dengan karung goni.
5. Setelah
hari ketujuh, buka dan aduk pupuk kompos tersebut. Kemudian tutup kembali,
lakukan proses ini tujuh hari sekali.
6. Agar
proses pengomposan lebih cepat dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan
effective microorganism (EM) yang bias dibeli di took pertanian.
7. Jika
4-6 minggu jika campuran pupuk sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah
lagi, maka proses pengomposan telah selesai.
8.
Pupuk
kompos pun siap digunakan.
Manfaat
pupuk kompos adalah sebagai berikut :
- Menyuburkan tanaman
- Menjaga ekosistem lingkungan
- Mengurangi sampah-sampah yang merusak pemandangan
- Meminimalisir polusi udara

Tidak ada komentar:
Posting Komentar