Selasa, 19 November 2013

Pemanfaatan Limbah Organik




Limbah/sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, dan lainnya.

Limbah organik berasal dari makhluk hidup baik itu manusia, hewan dan tumbuhan. Limbah/sampah organik sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :
a.  Sampah organik basah, yaitu sampah yang mempunyai tingkat kandungan air yang tinggi.    Seperti sisa sayuran dan kulit buah.
b. Sampah organik kering, sampah yang mempunyai tingkat kandungan air yang rendah.    Seperti dedaunan kering dan kayu atau ranting.

Dampak Sampah Organik
Ø  Dampak terhadap Kesehatan
Dapat menyebabkan beberapa penyakit diantaranya adalah penyakit diare, kolera, demam beradara, tifus menyebar dengan cepat dikarenakan virus yang berasal dari pengolahan sampah yang tidak tepat.

Ø  Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam sungai akan mencemari air sungai tersebut. Sehingga berbagai organisme, ikan salah satunya akan mati dan menyebabkan perubaha ekosistem karena sebagian organisme tersebut punah/lenyap.

Limbah organik ini dapat kita manfaatkan untuk di daur ulang menjadi sebuah pupuk kompos. Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari bahan organik dan mudah terurai. Contohnya saja pupuk kompos dari dedaunan tanaman. Kita pasti sering melihat daun-daun yang gugur dari pohonnya berserakan dijalanan bahkan dihalaman rumah kita sendiri. Daun-daun tersebut, jangan dibakar langsung lebih baik kita manfaatkan untuk dibuat pupuk kompos yang bermanfaat untuk tanaman.

Pupuk kompos ini juga tidak merusak lingkungan dan berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tanaman akan banyak tersedia. Mikroba dalam pupuk kompos akan membantu penyerapan zat makan yang dibutuhkan. Tanah juga akan menjadi lebih gembur yang menghasilkan bunga-bunga berkembang dan tanaman menjadi tumbuh subur sehingga akan terlihat alami dan hawanya terasa segar karena oksigen yang dihasilkan tumbuhan. Kita dapat membuat pupuk kompos sendiri dengan memanfaatkan bahan organik.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
·      Daun-daun baik yang kering maupun yang hijau
·      Bak atau drum plastic
·      Karung goni
·      Tanah

Cara membuatnya :
1.    Bak atau drum plastic diisi dengan tanah, tidak usah terlalu banyak karena hanya untuk lapisan bawah
2.       Masukkan dedaunan-dedaunan pada bak atau drum plastic yang telah dilapisi tanah
3.   Tambahkan satu lapisan tanah diatas dedaunan dan biarkan mikroba aktif dalam tanah bekerja mengolah sampah menjadi kompos.
4.      Ulangi proses nomor 2 dan 3 untuk lapisan selanjutnya. Tutup drum dengan karung goni.
5.   Setelah hari ketujuh, buka dan aduk pupuk kompos tersebut. Kemudian tutup kembali, lakukan proses ini tujuh hari sekali.
6.   Agar proses pengomposan lebih cepat dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang bias dibeli di took pertanian.
7.    Jika 4-6 minggu jika campuran pupuk sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, maka proses pengomposan telah selesai.
8.       Pupuk kompos pun siap digunakan.

Manfaat pupuk kompos adalah sebagai berikut :

  • Menyuburkan tanaman

  • Menjaga ekosistem lingkungan

  • Mengurangi sampah-sampah yang merusak pemandangan
  • Meminimalisir polusi udara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar