PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH TAHU
Peningkatan kapasitas produksi pabrik tahu
membawa dampak peningkatan limbah. Limbah cair tahu adalah salah satu limbah
yang belum termanfaatkan bahkan masih dibuang begitu saja sehingga menimbulkan
pencemaran lingkungan. Akibatnya berbagai kasus pencemaran lingkungan yang membuat dampak buruk bagi kesehatan masyarakat banyak terjadi. Hal ini disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah
tersebut kurang serius, berbagai teknik pengolahan limbah baik cair maupun padat untuk
menyisihkan bahan polutannya yang telah dicoba dan dikembangankan selama
ini belum memberikan hasil yang optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah dan
berkelanjutan. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan adalah dengan cara bio-proses, yaitu mengolah limbah organik baik cair maupun organik secara
biologis menjadi biogas dan produk alternatif lainnya seperti sumber etanol dan
methanol. Dengan metode ini, pengolahan limbah tidak hanya bersifat
“penanganan” namun juga memiliki nilai guna atau manfaat.
Teknologi pengolahan limbah baik cair maupun padat merupakan kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan.
Seperti salah satu pabrik yang ada di salah satu wilayah di Kota
Blitar, yaitu di daerah Pakunden. Itu merupakan salah satu wilayah observasi
para pelajar Kota Blitar. Di pabrik tersebut mengolah tahu sudah sejak lama. Hasil
produksinya sudah banyak dikenali oleh masyarakat Kota Blitar. Di daerah
tersebut tidak hanya satu yang memproduksi tahu, tapi juga banyak.
Namun dengan
adanya pabrik tahu ini menyebabkan adanya limbah dari pembuatan tahu. Karena pemroduksi
tahu itu membuang limbah disungai dan menyebabkan banyak masyarakat yang
terganggu dan tidak nyaman. Limbah tahu ini mengganggu karena baunya yang tidak
sedap, dan menjadi air sungai keruh dan kelihatan kumuh. Padahal limbah ini
dapat dijadikan pupuk cair maupun biogas. Jika para pemroduksi ini kreatif
pasti bisa mengolah limbah ini menjadi sesuatu yg bermanfaat.
Cara membuat biogas
dari limbah tahu
1.
Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil langsung dari limbah
industri pengolahan tahu. Kita hanya membutuhkan limbah cairnya saja, bukan
limbah padatnya.
2. Proses pembuatan sampel menjadi biogas di dalam digester
Konstruksi reaktor
biogas secara umum terdiri dari bagian pencampur, bagian utama reaktor dan
bagian pembuangan hasil fermentasi. Fungsi dari masing – masing komponen adalah
sebagai berikut :
a)
Saluran masuk slurry ( air limbah/ kotoran segar )
Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry ke
dalam reaktor utama. Pencampuran ini berfungsi untuk
memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari
terbentuknya endapan pada saluran masuk.
b)
Saluran keluar residu
Saluran ini digunakan untuk
mengeluarkan kotoran yang telah difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja
berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar
pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi
tertentu ( 20 – 30 hari ).
c)
Katup pengaman tekanan ( control valve)
Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur
tekanan gas dalam reaktor biogas. Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa
T. Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas
akan keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam reaktor biogas akan turun.
d)
Sistem Pengaduk
Pengadukan dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi substrat reaktor biogas,
atau sirkulasi produksi biogas ke atas reaktor biogas menggunakan pompa.
Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi pengendapan dan meningkatkan
produktifitas reaktor biogas karena kondisi subsrat yang seragam.
e)
Saluran Gas
Saluran gas ini disarankan
terbuat dari bahan polimer atau plastik seperti pipa paralon untuk menghindari
korosi. Ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja anti karat untuk
bagian pembakaran gas.
f)
Tangki Penyimpanan Gas
Terdapat dua jenis tangki
penyimpanan gas, yaitu sumur pencerna bersatu dengan tangki pengumpul gas (floating
dome) dan terpisah dengan pengumpul gas (fixed dome). Untuk tangki
terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan yang
terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S removal
untuk mencegah korosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar