PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA
Limbah industri garment yang berupa
kain perca merupakan bahan yang potensial bila dikelola diolah dengan metode
yang tepat. Sisa-sisa potongan kain pada industry garment tersebut biasanya
hanya digunakan sebagai lap yang kemudian dibuang begitu saja, sehingga membuat
kotor dan merusak lingkungan di sekitar industri. Limbah industri
yang dapat menimbulkan
masalah bagi masyarakat di
sekitar dapat
diolah dan diproduksi
menjadi produk baru
yang beraneka ragam,
misalnya: (a)
busana, (b) asesoris
rumah tangga, seperti:
sprei, taplak meja,
kain
tirai, sarung
bantal, loper, tutup
kulkas, tutup telepon,
tutup televisi, kap
lampu,
dan
lain-lain, (c) peralatan
sekolah, seperti: tas sekolah, tempat
pensil, dan bahan lain yanh bisa bermanfaat.
Kain
perca merupakan sisa
potongan pada proses
pengguntingan busana, baik pada pembuatan busana yang dilakukan oleh
ibu rumah tangga, industri kecil maupun industri
besar. Oleh karena
itu bentuk dan
ukuran kain perca
berbeda-beda. Kain perca
dapat saja tidak
berguna, tetapi dapat
pula berguna, tergantung bagaimana
mengelolanya. Kain perca
yang dikelola dengan
baik akan menghasilkan produk baik, dan bermanfaat.
Berbagai benda dapat diciptakan dari kain perca
yang dianggap sampah,
tergantung kreativitas pembuatnya.
Dengan berbagai teknik
kain perca dapat
diwujudkan menjadi benda-benda
yang lebih berguna. Adapun teknik tersebut,
antara lain: (1) teknik
patwork, (2) quilt
atau matelase, (3) teknik anyam, (4) langsung dijahit.
1.
Teknik patchwork,
Teknik patchwork
merupakan salah satu
teknik untuk menggabungkan beberapa potongan kain menjadi
kain yang lebih besar.
Karekteristik teknik patchwork
antara lain terletak
pada cara penggabungan kain
tersebut. Berbagai benda
dapat dibuat dengan
teknik patchwork.
2.
Teknik Quilt atau Matelase
Teknik
quilt atau matelase,
adalah teknik pembuatan
hiasan pada suatu benda
dengan mengisi pada
bagian yang dihias
dengan busa, kapas,
dan benang untuk mendapatkan
efek timbul dari
hiasan tersebut. Dalam
hal ini, kain perca yang telah
dibuat dengan teknik patchwork kemudian diisi dengan busa.
3.
Teknik Anyaman
Teknik anyaman adalah teknik pembuatan kain
dengan menjalin dua kelompok benang rah lungsin dan pakan.
Adanya limbah
pabrik garment berupa
kain perca cukup
memusingkan bagi masyarakat
sekitar. Hal yang selama ini dilakukan oleh pabrik garment hanya dijual kepada
pihak lain (perca yang masih besar), sedangkan perca yang kecil hanya merupakan
sampah belaka yang
dapat memberi dampak
pada pencemaran lingkungan. Limbah tersebut
bila dibiarkan menjadi
tumpukan sampah, bila di
bakar mengakibatkan polusi
udara di sekitar
pabrik, oleh karena itu perlu
diberdayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar