Sabtu, 23 November 2013

Pemanfaatan Limbah Garment



PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA


Limbah industri garment yang berupa kain perca merupakan bahan yang  potensial bila dikelola diolah dengan metode yang tepat. Sisa-sisa potongan kain pada industry garment tersebut biasanya hanya digunakan sebagai lap yang kemudian dibuang begitu saja, sehingga membuat kotor dan merusak lingkungan di sekitar industri. Limbah  industri  yang  dapat  menimbulkan  masalah  bagi  masyarakat di
sekitar  dapat  diolah  dan  diproduksi  menjadi  produk  baru  yang  beraneka  ragam,
misalnya:  (a)  busana,  (b)  asesoris  rumah  tangga,  seperti:  sprei,  taplak  meja,  kain
tirai,  sarung  bantal,  loper,  tutup  kulkas,  tutup  telepon,  tutup  televisi,  kap  lampu,
dan  lain-lain,    (c)  peralatan  sekolah,  seperti:  tas  sekolah,  tempat  pensil, dan bahan lain yanh bisa bermanfaat.
Kain  perca  merupakan  sisa  potongan  pada  proses  pengguntingan  busana,  baik pada pembuatan busana yang dilakukan oleh ibu rumah tangga, industri kecil  maupun  industri  besar.  Oleh  karena  itu  bentuk  dan  ukuran  kain  perca  berbeda-beda.  Kain  perca  dapat  saja  tidak  berguna,  tetapi  dapat  pula  berguna,  tergantung  bagaimana  mengelolanya.  Kain  perca  yang  dikelola  dengan  baik  akan  menghasilkan produk baik, dan bermanfaat. Berbagai benda dapat diciptakan dari  kain  perca  yang  dianggap  sampah,  tergantung  kreativitas  pembuatnya.  Dengan  berbagai  teknik  kain  perca  dapat  diwujudkan  menjadi  benda-benda  yang  lebih berguna. Adapun  teknik  tersebut,  antara  lain:  (1) teknik  patwork,  (2)  quilt  atau matelase, (3) teknik anyam, (4) langsung dijahit.     

1.      Teknik patchwork,
Teknik  patchwork  merupakan  salah  satu  teknik  untuk  menggabungkan beberapa potongan kain menjadi kain yang lebih besar.  Karekteristik  teknik  patchwork  antara  lain  terletak  pada  cara penggabungan  kain  tersebut.  Berbagai  benda  dapat  dibuat  dengan  teknik patchwork.

2.      Teknik Quilt atau Matelase
    Teknik  quilt  atau  matelase,  adalah  teknik  pembuatan  hiasan  pada  suatu benda  dengan  mengisi  pada  bagian  yang  dihias  dengan  busa,  kapas,  dan benang  untuk  mendapatkan  efek  timbul  dari  hiasan  tersebut.  Dalam  hal  ini, kain perca yang telah dibuat dengan teknik patchwork kemudian diisi dengan busa.
3.      Teknik Anyaman
    Teknik anyaman adalah teknik pembuatan kain dengan menjalin dua kelompok benang rah lungsin dan pakan.

Adanya  limbah  pabrik  garment  berupa  kain  perca  cukup  memusingkan  bagi masyarakat sekitar. Hal yang selama ini dilakukan oleh pabrik garment hanya dijual kepada pihak lain (perca yang masih besar), sedangkan perca yang kecil hanya  merupakan  sampah  belaka  yang  dapat  memberi  dampak  pada pencemaran  lingkungan.  Limbah  tersebut  bila  dibiarkan  menjadi  tumpukan sampah,  bila  di  bakar  mengakibatkan  polusi  udara  di  sekitar  pabrik,  oleh karena itu perlu diberdayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar