PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN TISU
Limbah kulit pisang banyak terdapat di daerah-daerah yang
memproduksi keripik dan sale pisang dan masih tidak bisa dimanfaatkan
oleh penduduk sekitar, melainkan hanya sebagai limbah tak berguna.
Tapi ditangan para mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY,
ternyata kulit pisang tersebut bisa dijadikan alternative bahan dasar
pembuatan tisu. Mereka adalah Jovita Ridhani, Laela Mukaromah, Monica
Azizu Haqi, Dhani Priantoro, Achmad Sabit N.
Ketua tim, Jovita mengatakan, kulit pisang memiliki tekstur yang
tebal dan mengandung selulosa yang merupakan bahan pembuatan tisu .
Selain itu, ternyata kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B,
kalsium, Protein dan juga lemak yang cukup baik. Sehingga kulit pisang
memiliki banyak manfaat untuk kulit seperti menghilangkan jerawat,
menyembuhkan psoriasis, menghilangkan kutil kecil, membantu luka kering
lebih cepat dan lain lain.
Proses pembuatannya yaitu mencuci bersih kulit pisang dengan akuades,
mengiris kecil-kecil kulit pisang dengan pisau sesuai keperluan dan
mengenakan sarung tangan ketika memotongnya, lalu mengeringkan semua
irisan kulit pisang dengan sinar matahari di atas nyiru dan mencampurkan
kulit pisang kering, air, dan kristal NaOH dalam panci dengan
perbandingan komposisi kulit pisang, air, dan Kristal NaOH. Selanjutnya
merebus campuran bahan-bahan tersebut dalam panci besar sampai sekitar
1,5 jam dilanjutkan menghilangkan NaOH dengan mencuci sampai bersih agar
tidak meninggalkan bau dari larutan pemasaknya. Kemudian merendam
dengan larutan kaporit selama 1 jam, mencuci dengan air bersih hingga
bau kaporit hilang lalu menghaluskan adonan lunak tersebut dengan blender.
Setelah itu mencampurkan dengan talcum sebanyak 1,5 Kg ke dalam
adonan dan mengencerkan adonan atau pulp agar dapat diproduksi kertas
yang tipis lalu tuangkan adonan halus tadi ke dalam baskom lebar.
Letakkan spons di atas meja, lalu menaruh kain yang sudah dibasahi di
atasnya, menyaring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon lalu meletakkan screen sablon di atas spon yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, menggosok sedikit screen
dan mengangkatnya dengan hati-hati, kemudian menutup dengan kain yang
sudah dibasahi, menambah satu lapis lagi kain basah. Angkat sepasang
demi sepasang dan menjemur di tempat yang panas kemudian menyetrika
sepasang demi sepasang kemudian membuka kainnya secara perlahan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan Uji Ketahanan Tarik (tensile strength), Uji Ketebalan, Gramatur atau Berat Dasar Kertas Tisu. (witono)
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar